Bisbul (Diospyros
blancoi A. DC) dikenal juga sebagai Velvet Apple (Inggris) atau Buah Mentega
(Indonesia). Merupakan buah yang awalnya hidup liar di hutan-hutan primer dan
sekunder Filipina, namun kini telah menyebar di berbagai negeri tropis,
termasuk Indonesia, di Bogor, Jawa Barat dibudidayakan di pekarangan. Buah bisbul berbentuk
bulat gepeng, dengan besar kira-kira 5-12 x 8-10 cm, berbulu halus seperti
beludru. Termasuk keluarga eboni (suku Ebenaceae) dan berkerabat dengan Kesemek
dan Kayu Hitam. Tak heran jika di negeri asalnya disebut Buah Mabolo atau Buah
Berbulu.
Bisbul sudah
cukup lama dikenal dan banyak tumbuh di Bogor . Sudah lebih dari seratus tahun
tumbuh di Bogor Selatan, masyarakat setempat , termusuk pedagang buah, sudah
menganggap buah ini sebagai buah khas dari daerah Bogor. Dan kebetulan juga di
daerah lain memang tak ditemukan. Di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
dan Bekasi, hanya ada di Bogor Selatan dan sekitarnya. Buah bisbul ini, dapat
diperoleh di pedagang buah yang mangkal di sepanjang Jalan Batutulis mulai dari
samping Istana Batutulis sampai menjelang SPBU setempat, Para pedagang buah
menawarkan dengan harga hingga Rp 15.000/kg.
Berdasarkan
literatur yang ada, tanaman tersebut diintoduksi ke Jawa, Malaysia pada tahun
1881, dan juga ke Kebun Raya Singapura, ke Calcuta di India. Diduga , bisbul ini
beredar di daerah Bogor karena imbas dari Kebun Raya yang didirikan sejak tahun
1817. Tanaman ini berbuah terus menerus sepanjang tahun. Dari bunga sampai
berbuah sekitar empat bulan.
Bisbul merupakan
tanaman hias pohon yang indah dengan ketinggian mencapai hingga 30 m, tapi
umumnya hanya sekitar 15 m atau kurang. Berbatang lurus, dengan diameter
batang 50 cm, bercabang mendatar dan bertingkat, dengan tajuk keseluruhan
berbentuk kerucut yang lebat dan rapat sehingga gelap dibagian dalammya. Sisi
atas daun hijau tua, mengkilap, sisi bawah berbulu halus keperakan, daun muda
berwarna hijau muda samapi merah jambu
Buah
muda berwarna cokelat kemerahan yang berubah menjadi merah terang, kemudian
agak kusam jika matang. Sedangkan daging buah berwarna keputihan, agak keras
dan padat, serta kering. Rasanya manis agak sepat dan berbau khas, hampir
menyerupai bau keju dan durian. Bijinya 0 10 butir per buah, berbentuk baji,
ukurannya mencapai 4 x 2,5 x 1,5 cm. Buah bisbul umumnya
dimakan dalam keadaan segar jika matang. Daging buahnya juga dapat diiris-iris
dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak.
Selain
manis, buah ini juga sangat manfaat. Setiap 100 gr buah bisbul mengandung
protein 2,8 gr, lemak 0,2g, karbohidrat 11,8 gr, serat 1,8 gr, kalsium 46 mg,
fosfor 18mg, zat besi 0,6mg, vitamin A 35 SI, vitamin C 18 mg, tiamin 0,02 mg,
robflavin 0,03 dan energi 332 kj/100 gr. Buah bisbul juga memiliki kandungan
serat yang cukup tinggi. Dengan kandungan yang demikian kaya, maka bisbul
bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mem-perbaiki saluran
pencernaan, meng-haluskan kulit, menjaga kesehatan mata dan mencegah sembelit.
Tanaman
bisbul dapat tumbuh dari 0 s/d 800 m dpl, dan pada hampir
segala jenis tipe tanah, tanaman ini sangat tahan terhadap angin topan.
Perbanyakan umumnya dari hasil grafting dan mulai berbuah 6 8 tahun, untuk
hasil yang baik bisbul harus tumbuh bersama dengan pohon lainnya agar
menghasilkan banyak buah. Kalau ada pohon bisbul lain di dekatnya, akan lebih
banyak terjadi penyerbukan.
Di
Filipina, bisbul berbuah antara Juni-September; namun di Bogor buah telah dapat
dipanen raya antara Maret-Mei. Selain buah yang dimakan segar atau sebagai
campuran minuman. Kayu pohon bisbul berkualitas
baik, berwarna cokelat kemerahan hingga hitam, bertekstur halus, kuat dan
keras, di Filipina dinaman kamagong, merupakan bahan kerajinan yang berharga
dan dilindungi oleh undang-undang.
No comments:
Post a Comment